SURABAYA|Markas Khusus – Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya minta Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan komitmen meniadakan parkir liar 2025 atau mundur. Itu diungkapkan saat menguji visi-misi Tundjung sebagai petahana yang ikut seleksi lelang jabatan.
“Komitmen jenengan berani enggak tidak ada parkir liar ketika ada (parkir liar) saya mundur, itu gentle, kepala dinas,” katanya di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Jumat (7/3/2025). Permintaannya itu karena masih banyak aduan soal parkir liar. Ia mengaku sering menemukan sendiri tanpa ada petugas dishub di lokasi.
“Dan enggak ada orang dishub,” imbuhnya. Dishub diminta meniadakan parkir liar, selain titik resmi Tepi Jalan Umum (TJU) 1.400 an lokasi. “Selain itu kalau ada (titik lain) maka itu liar buat saya,” ucapnya. Ia mewanti-wanti jika ada petugas yang nakal melancarkan aksi parkir liar, Kadishub harus mundur. “Kadishub harus mundur karena enggak bisa ngatur anak buah. Kalau ketahuan langsung pecat tanpa SP. Itu yang saya minta dilakukan inovasi kadis,” bebernya.
Cara yang bisa dilakukan, lanjutnya, dengan menerjunkan petugas dishub di lokasi-lokasi yang rawan parkir liar untuk pengawasan, atau memasang kamera CCTV. Permintaan lainnya, diberlakukan parkir berlangganan selain parkir resmi berkarcis, memperbaiki semua fasilitas halte, dan mengatasi lampu PJU yang sering padam dengan diganti smart lamp.
Menanggapi itu, Tundjung komitmen memaksimalkan penanganan masalah parkir. “Memang parkir memang masalah, semua kota menghadapi masalah yang sama. Jadi kita berusaha semaksimal mungkin sesuai yang disampaikan Bapak, koordinasi dengan pihak kepolsiian apapun caranya untuk menekan itu,” bebernya.
Begitu juga parkir berlangganan, dan instruksi Eri untuk menerapkan tarif parkir tepi jalan progresif masih akan dikaji. “Nanti dicek tolak ukurnya ada dulu masuk jam berapa, keluar jam berapa, kita cari dulu alat ukur apa yang bisa dipakai,” tandasnya. (lta/kak/iss)
Comment